Hidup di dunia adalah kontrak vertikal kita dengan sang Pencipta, menjalani prosesi kehidupan yang sesungguhnya merupakan goresan takdirNya. Seringkali kita menjumpai berjuta persoalan hidup yang tak mudah untuk dilalui.
Ada beberapa hal yang membuat kita merasa begitu berat dalam menjalani kehidupan.
Pertama, kita merasa lebih menderita daripada yang lain, sudut pandang yang selalu membandingkan orang lain jauh lebih beruntung dari diri sendiri. padahal lebih banyak orang yang tidak seberuntung kita dalam menjalani kehidupan. Bukanlah menjadi masalah jika membandingkan diri kita dengan yang lain melahirkan sebuah motivasi untuk mengembangkan potensi menjadi lebih baik. Namun kemudian jika menganggap diri kita tidak bernilai bahkan menuduh Tuhan telah berbuat tidak adil, tampaknya kita harus lebih bayak berkaca.
Kedua, kurang bersyukur atas kehidupan yang dijalani. Andai kita menerima dengan lapang semua yang diberi dan mengoptimalkannya dengan kacamata positif, maka tidak akan ada sikap " mengeluh ".
Gelas yang terisi setengah air, tidak akan dinilai dengan " setengah kosong ", tetapi akan dinilai dengan sesuatu yang telah " terisi setengah ". Tuhan sendiri berjanji pada manusia " Jika engkau mensyukuri nikmatKu maka akan kutambahkan, namun jika engkau ingkar azabKu sangat pedih."
Ketiga, terbayangi keberhasilan atau kegagalan di masa lalu. seseorang yang dulunya jaya, having fun dengan segala yang ada, segalanya didapatkan secara mudah, kemudian tiba-tiba lenyap tak tersisa melahirkan penyesalan dan penderitaan yang begitu dominan. Ada perasaan yang tidak ikhlas dengan kehidupan yang dijalaninya hari ini. Padahal inilah kenyataan yang harus dihadapi, indah mimpi tak sejalan dengan kenyataan.
ataukah telah beberapa kali mencoba akan sesuatu, namun seringkali bertabrakan dengan kegagalan, akhirnya muncul perasaan yang berkecamuk, trauma yang menyebabkan merosotnya kepercayaan diri.
kita pasti pernah mengalami situasi seperti itu, dan sungguh sangat manusiawi. tapi apakah kita akan menyerah pada keadaan ? Benarkah kita harus larut dalam keputusasaan dan ketidakberdayaan ?
Sungguh jika menjalaninya dengan penuh keikhlasan, ikhtiar serta berserah kepada-Nya, akan ada sesuatu yang indah kelak akan disiapkan olehNya untuk kita yang menyimpan berjuta hikmah dan makna. mengapa kita tidak mencoba menjalani jalan kesulitan itu dulu ?
SEMUA PUNYA MASA, MENGALIRLAH SEPERTI AIR...

__Och@__

" SENYUM " PEKERJAAN SEDERHANA DAN MUDAH NAMUN TERSIMPAN BANYAK MAKNA DAN KEJUTAN...
Ketika kita tersenyum di hadapan seseorang akan memberi makna yang sangat luas. Dengan senyuman bisa membawa berkah, simpati dan hal positif lainnya. Begitu pula dengan senyuman mampu membawa fitnah ataupun bencana.
Senyuman itu seperti magnet yang memberikan kekuatan menarik perhatian bagi yang memandang dan dengan senyuman tulus akan tampak seperti pijaran sinar kemuliaan yang menyilaukan dan memberi terang aura bagi si pemilik senyuman itu sendiri. Sudahkah kita senyum ? Kepada siapa kita harus senyum? Berapa lama senyum kita bertahan ? Bagaimana makna dari senyuman kita ? Senyuman kita tulus ataukah ada tendensi untuk sesuatu hal ?
contoh sederhananya saja, pernahkah kita ke suatu tempat buat beli sesuatu yg biasa sekali, kemudian si penjual memberi kita senyuman yg bukan sekedar senyuman hasil training atau peraturan kerjanya saja. Pasti akan terasa berbeda dan begitu menyenangkan. walhasil, tempat itu menjadi menyenangkan untuk dikunjungi, karena senyuman awal dari si penjual yg menyapa wktu pertama kali.
bisa dimengerti kan sekarang? betapa murahnya senyum sehingga menjadi sesuatu yg berharga, yg bisa saja lebih dr sekedar uang bahkan bisa lebih lagi!!!
Senyum misterius dari wajah cantik sang model lukisan bernama Mona Lisa del Giocondo, membangkitkan rasa penasaran setiap orang yang memandangnya.
Senyum itu sulit ditebak maknanya. Senyum misterius ini, mengundang enam juta wisatawan setiap tahun. Jika setiap pengunjung membayar satu Euro saja atau sekitar 13.000 rupiah, bisa dihitung berapa banyak uang yang masuk ke kas negara itu setiap tahunnya. Setidaknya 78 milyar rupiah per tahun mengalir ke kas negara itu.
JADI...SEKARANG TERSENYUMLAH...!!!


__Och@__

Adakah terpikir oleh kita, berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk sekedar melakukan aktifitas yang sama dan berakhir dengan keinginan yang sama pula, materi, prestise, kedudukan, serta banyak hal...
Saat membuka mata kita seakan berlomba dengan waktu, terkotak-kotak dalam berbagai tugas dan kewajiban...
Seorang ibu rumah tangga yang harus sadar betul kewajibannya untuk bangun lebih awal, menyiapkan sarapan, membereskan rumah, menyiapkan apa yang diperlukan untuk keluarga, belum lagi jika dia juga seorang wanita pekerja, butuh lebih banyak waktu, tenaga serta pikiran, yang tidak hanya untuk dirinya tetapi untuk keluarganya.
Seorang mahasiswa yang harus berpacu dengan waktu untuk masuk ke kelas agar tak terjebak dengan kemarahan dosennya, atau diburu deadline skripsi karena tersisa dia diangkatannya.
Seorang karyawan yang harus bangun pagi untuk masuk kantor dan menyelesaikan tugas setumpuk di meja kerja yang harus kelar dalam waktu yang dekat.
dan hal yang sama terjadi berulang-ulang setiap harinya.
dan pernahkan kita sadari dalam 24 jam, entah apapun latar belakang serta aktifitas kita, berapa banyak waktu untuk kita merenungi,untuk apa semua kita lakukan, padahal yang terwujud hanya ke-fanaan.
Tuhan hanya meminta kita untuk menemuinya selama lima waktu, dan coba perhitungkan dalam tiap waktu hanya membutuhkan paling lama 10 menit untuk mengerjakannya, berarti tidak cukup sejam Tuhan meminta kita untuk menemuinya.
Dan sungguh aneh…kadang kita lalai untuk mengerjakannya.
Padahal Dia-lah yang menganugerahi kita semua episode kehidupan yang kita jalani…

__Och@__

pernah sekali pada suatu siang bersalju,
aku berjalan melawan arah angin yang menderu
aku mencarimu, membawa sendu yang kudekap rapat
dalam jaket tebalku
aku ingin memberikannya padamu,
menangis dalam pelukmu, merasakan usapan hangat di punggungku.

aku terus membayangkanmu
sedang menungguku...
tapi tak kulihat kamu
angin mungkin menghempasmu bersama dingin yang menikam tulang-tulangku.
aku mungkin terlambat, aku mungkin kurang cepat, aku mungkin tersesat
aku memang benar-benar tersesat jalan
terlena dalam kesedihan

pernah sekali pada suatu siang bersalju,
aku merasa sangat terasing di sebuah kota
dengan rintik-rintik air di mata

jika tak kutemui mimpi indah
ijinkan pagi datang membangunkanku
jangan biarkan aku terbuai di kawah negeri di atas awan tanpa ditemukan
kemudian menatap rindu di hangatnya gelak
dalam khayal yg tak kunjung padam


__Och@__

Rasanya seperti kehilangan dimensi berfikir
menyakinkan diri untuk tidak terkoneksi dengannya
seperti menghentikan nafas...
sedetik,semenit,sejam, sehari..

aku tahu...
di saat sepimu engkaupun pasti menginginkanku
berada di khayalmu dan menemanimu di ruang fikirmu

tetapi engkau tahu...
aku sudah lelah...
benar-benar lelah
memuji dan menghadirkan sosok sempurnamu di alam imajiku

jangan pernah bertanya
mengapa harus seperti itu
karena pertanyaanmu takkan menjawab apapun

__Och@__

Perempuan dalam segala aspek kehidupan selalu menarik untuk dibicarakan, termasuk peran yang dijalankannya. Bukan hanya karena secara fisik tetapi juga prempuan adalah kendaraan kepentingan yang potensial. jika setiap menjelang Pemilu, partai-partai politik berlomba menarik kantong-kantong suara perempuan, secara statistik faktanya memang lebih dari 50 persen suara pemilih adalah perempuan. Perempuan dan politik memang menjadi wacana yang kembali marak diperbincangkan, bahkan menarik untuk diperdebatkan.
Dalam perspektif kesetaraan, harus dilihat bagaimana memberi tempat bagi perempuan untuk mengisi peran dan posisi di berbagai aspek kehidupan dengan mendapat hak dan kewajiban yang sama, sedangkan bicara keadilan diharapkan pada terlepasnya kaum perempuan dari diskriminasi, keterbelakangan dan kekerasan. Namun terkait pula minimnya kiprah kaum perempuan di dunia politik, tentu tidak lepas dari problem mendasar kaum perempuan di Indonesia mengenai kapasitas dan kemauan untuk terjun ke dunia politik itu sendiri. Di samping memang lantaran masih terganjal struktur sosial dan budaya yang masih saja dianut masyarakat.
Peran politik kaum perempuan masih sangat kurang. Kendala utama disebabkan oleh laki-laki dan perempuan dalam memandang dan memperlakukan perempuan. Budaya patriarki di kalangan masyarakat mengakar dan mendominasi dalam kehidupan. Bahkan dalam lingkungan terkecil seperti keluarga, nuansa dominasi laki-laki sangat kuat. Perempuan dipersepsikan sebagai orang kelas dua yang seharusnya di rumah dan dininabobokkan dengan konsumerisme, hidonisme dalam cengkeraman kapitalisme. Perempuan lemah tidak sepatutnya bergelut dengan dunia politik yang penuh dengan kekerasan dan kekasaran permainan kekuasaan. Perempuan dinilai tidak mampu memimpin dan membuat kebijakan karena patron membentuk perempuan sangat tendensius mengutamakan perasaan sehingga jauh dari sikap rasionalitas. Persepsi negative tersebut dilekatkan pada perempuan sendiri telah terstruktur sedemikian rupa dibenak kaum perempuan dan kaum laki-laki.
Di negara demokrasi modern, Partai politik merupakan kendaraan politik untuk mengekpresikan kepentingan, program perjuangan, dan mengorganisasikan dukungan politik dari massa. Maka keinginan mendirikan partai politik perempuan adalah sah-sah saja, sepanjang ada efektifitasnya dengan kepentingan menyeluruh kaum perempuan. Memang dari semua kekuatan politik yang ada sekarang tidak ada satupun yang mengekspresikan kepentingan perjuangan perempuan, atau memperjuangkan hak-hak kaum perempuan secara konsisten. Kaum perempuan yang diakomodir dalam partai politik sekarang hanyalah perempuan klas atas (perempuan ber-duit), sedangkan perempuan klas bawah belum kita jumpai dalam jajaran kepengurusan partai politik. Mereka yang populer seperti Angelina Sondakh (Partai Demokrat), Marissa Haque (PKS), megawati (PDIP), Khofifah Indarparawansyah (PPP), dan lain lain adalah orang-orang yang mapan secara ekonomis, dan sebenarnya mereka tidak punya kepentingan langsung dengan persoalan perempuan yang sifatnya sosial ekonomi ( Pelacuran, trafficking, Violence) yang menjadi momok di tengah kompleksitas zaman

__Och@__

Saya adalah perempuan, makluk Tuhan yang diciptakan sempurna. Membaca tubuh saya, yang bervagina serta berpayudara, yang mengalami periode menstruasi tiap bulan, serta mempunyai kantong rahim yang konon terbatas usianya. Saya pun akan menyusui seorang bayi yang dinamai anak. Saya adalah perempuan, gadis kecil yang tumbuh menjadi perawan, perempuan dewasa yang berkeinginan menikah dan mendapat “gelar” istri, Ibu, Bunda, Mama, bahkan Nenek. Fluktuasi fase kehidupan, yang sudah direncanakan sejak masih janin dalam kandungan.

Saya adalah perempuan. Beberapa mitos yang ditemukan dalam realitas tatanan masyarakat tradisional, terkadang membentuk suatu ketidak-adilan. Adanya Maternal, dalam ranah Patriarki, bukan berarti para feminis membenci laki-laki toh sudah terbukti, beberapa feminis sudah dinikahi.
Lagi-lagi, banyaknya kesan “di”pada perempuan, membuat sedikit gerah rasanya bila harus diartikan pasif. Saya, adalah perempuan bugis yang masih konservatif, sempat menolak untuk bersikap pasrah pada laki-laki, tapi masih saja terbentur beberapa opini dan bentukan tradisi / adat. Lalu, bagaimana dengan para perempuan Minang, dalam menyikapi hirarki matrilineal yang masih sangat kental.Adakah suatu ketimpangan nantinya, saat si perempuan lebih tua, beberapa nilai material yang berbeda nominal, atau malah, perpaduan dua adat yang sangat berbeda.

Memprihatinkan, dalam tradisi Budha, perempuan dianggap sebagai makhluk kotor yang suka menggoda laki-laki yang ingin menjadi suci. Ironisnya, laki-laki dianggap tidak memiliki kesalahan meskipun mereka jatuh dalam godaan. Sehingga perempuan tidak bisa menjadi Brahma (pencipta, dewa tertinggi), Sakraa Dernam Indra (dewa pelindung kaum Budha), Mera (seta penghancur kehidupan dan kemauan manusia) Seluruh dewa dalam tradisi Budha harus laki-laki. Perempuan ideal adalah sati, yaitu perempuan yang menikah dan berkorban untuk menyelamatkan suami. Bagi bangsa India, dalam aturan Manu, perempuan diposisikan hanya sebagai pelayan bagi suami dan ayahnya. Kesetiaan istri kepada suaminya, ditunjukkan dengan istri mengikuti suaminya yang meninggal dunia dengan membakar diri atau dikubur hidup-hidup. Hmmm, short of something reasonable (FEMINISME dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam”, 2004:23).

Perempuan, menyimpan banyak kejutan. Laki-laki pun mungkin demikian. Pemikiran dan sikap, hirarki yang ditemui dalam realitas masayarakat yang dominan patrilineal, serta anggapan-anggapan yang “menyakitkan”, semoga semakin mempercantik para perempuan. Tidak hanya mewarisi ayu si perempuan, tapi juga cerdas, tanggap, serta paham akan hak dan kewajibannya. Tidak melulu sebagai istri yang siap siaga menyajikan makanan setiap saat, sosok Bunda yang penyayang dan nyaman, ngemong anak-anak meski kenakalan mereka harus berbuntut pengertian dan pemakluman, mencintai suami dengan sabar dan setia, juga menerima dan hormat karena tergiur “pahala”. Baik dan sangat benar, bila menyanggupi dan setuju untuk berperan demikian. Hanya saja, apa yang tidak salah dan tidak benar bila merasa lelah dengan segala kewajiban (bahkan hak). Saya jadi berpikir, mungkinkah ranah patriarki membolehkan suami mencuci, membuatkan secangkir teh atau kopi, lengkap dengan kudapan favorit istri, mengurus rumah tangga dan mengatasi anak-anak yang bandelnya tak kunjung berhenti? Apakah ranah patriarki membolehkan laki-laki untuk menangis???

Dan saya, adalah perempuan yang diciptakan berpasangan dengan laki-laki.saya pun akan bersuami, hamil dan melahirkan bersama suami yang berkelamin laki-laki. Sisi feminis saya memang sempat protes atas hirarki dan kejahatan ”personal” oleh oknum laki-laki, sempat membenci, sebagai bentuk sikap berhati-hati supaya tidak dikorbankan lagi. Sampai akhirnya, Tuhan memberikan kebahagiaan dari ayah, kakak, dan sahabat dekat yang juga berstatus laki-laki. Bukti lainnya bahwa saya tidak membenci laki-laki, adalah saya sedang berpasangan dengan seorang laki-laki.

Perempuan tidaklah hanya bersifat selebrasi. Lepas dari naluri rumpi, logika yang sering berbenturan dengan perasaan yang berlebih, sabar dan setianya dalam mencintai, marah dan ketakutannya yang menjadi “virus feminis”, perempuan tetap cantik, cantik yang dilengkapi oleh nalar, juga sikap dan batin.


__Och@__

sunyiku...
sendiriku...
kecewaku...
dukaku...

ruang apa lagi yang tak terisi
untuk engkau lucuti dan ludahi
ke-gamangan ini...
tak ada hubungannya denganmu
hanya sajak tak bertepi
senantiasa teruntai...
di sudut hati

engkau boleh bersorak
atas kemenangan yang engkau toreh
namun kesendirianku..
tidaklah membuatku kalah
lagi...dan lagi...


__Och@__

Tuhanku...
saat tangis sujudku menjadi teman dalam kelam malam
saat jasad tergolek tak berdaya
saat hati terkoyak penuh luka
ada yang membuncah dan mengoyak kenyataan
kemana lagi tempatku bersandar
selain memohon Engkau selalu bersamaku

Rabb-ku...
tasbihku bukanlah alasan karena takut azab neraka-Mu
tahmidku bukan pula alasan karena ingin mereguk nikmat surga-Mu
takbirku bersama seluruh jiwa ragaku...
adalah sungguh karena begitu rindu, begitu damba, begitu cinta

Ilahi...
izinkan aku dengan kelemahanku
menggelar sajadah
bersimpuh, bersimbah air mata
karena kedukaanku...
hanya Engkau saja yang tahu


__Och@__

Apalagi yang bisa terberi
saat rasaku telah berada di ujung lelah
masihkah ada kompromi untuk sebuah kata bijak
sementara hari-hariku terbungkus perih karenamu

cobalah beri ruang sejenak untuk hatimu
sekedar merenungi...
apakah engkau bisa tanpaku

tak perlu sembunyikan apapun dariku
dari matamu ada yg terbaca
waktu memang tak adil
menempatkan semua diposisi tak berpihak

tetapi haruskah tetap tinggal disana
sementara di beranda hatimu
ada yang menanti memberikan setianya
pergilah...
bahagialah..
doaku selalu untukmu


__Och@__

Kita tak pernah menyadari bahwa kita sesungguhnya membawa pengaruh besar melalui sikap dan perbuatan. Misalnya saja ketika orang lain memberikan sebuah nasihat atau sebuah cerita kita akan mengingatnya, dan hal itu sebenarnya sebuah pengaruh, atau hal-hal kecil lainnya yang mempengaruhi kita dan berhasil mengubah sudut pandang serta cara hidup.
Perlu disadari bahwa setiap kata yang kita lontarkan, setiap langkah yang dibuat selalu menimbulkan pengaruh kepada orang lain di sekitar kita.
Kata JR Miller : " Ada pertemuan yang hanya sesaat namun meninggalkan kesan seumur hidup. tak ada seorangpun yang bisa memahami hal misterius yang kita sebut pengaruh, namun setiap orang diantara kita terus-menerus memberikan pengaruh, apakah untuk menyembuhkan, meninggalkan keindahan, ataupun melukai dan menyakiti, meracuni, serta mencemari kehidupan orang lain.

__Och@__

Engkau tahu...
apapun yang terjadi
aku tak akan pernah...
berhenti berjalan dan melangkah
air mata akan tertahan
hanya menunggu waktu untuk dijatuhkan

Nanti pun...
engkau akan mengerti
sungguh betapa bijaknya hidup
sepahit apapun yang telah kita jalani
adalah pelajaran yang sangat berarti

Semoga dengan kepergianmu
tak akan merubah apapun di garis hatiku
semoga semua mampu kulawan...
kesedihan serta kesepian ini..



__Och@__

Aku tahu rezekiku tak mungkin diambil orang
karenanya hatiku tenang

Aku tahu, amal-amalku tak mungkin dilakukan orang lain
Maka, aku sibukkan diriku dengan bekerja dan beramal

Aku tahu, Allah selalu melihatku
karenanya, aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat

Aku tahu, kematian menantiku
Maka, kusiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabb-ku

....Apakah kita berpikiran yang sama dengan-nya....


__Och@__

Mungkin bahasa ini terlalu rumit
jika harus kusuarakan dihadapanmu...
Mungkin keyakinan ini terlalu kokoh
untuk ditawar dengan berjuta alasan

saat simpuh dan sujudku
menjadi saksi tak berpihak
langit gelap dan dingin sunyi
tak terhiraukan lagi

ada doa-doa yang sama terpanjatkan untukmu
meski harus berhadapan dengan kesakitanku
aku tak peduli...
hanya berharap
smoga bahagia di kehidupanmu selalu...


__Och@__

Mengapa kita menutup mata...
ketika kita tertidur
ketika kita menangis
ketika kita membayangkan
ketika kita berciuman
ini karena hal terindah di dunia tidak terlihat

Kita semua agak aneh
dan hidup sendiri juga aneh
dan ketika kita menemukan seseorang
yang KEUNIKANNYA sejalan dengan kita
kita bergabung dengannya...
dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa
yang dinamakan CINTA
yang tidak ingin kita lepaskan
orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan

tetapi ingatlah,
melepaskan bukan akhir dari dunia
melainkan awal suatu kehidupan baru

Apabila cinta tidak berhasil, bebaskan dirimu...
biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
dan ingatlah...
ketika cinta itu mati
kita tidak perlu mati bersamanya

orang terkuat bukan mereka yang selalu menang
melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
entah bagaimana...
dalam perjalanan kehidupan
kamu belajar tentang dirimu sendiri
dan kembali menyadari...
bahwa penyesalan tidak seharusnya ada
hanyalah penghargaan abadi
atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kita buat

Cinta sejati mengerti ketika kamu berkata " Aku lupa..."
menunggu selamanya ketika kamu berkata " tunggu sebentar..."
tetap tinggal ketika kamu berkata " tinggalkan aku sendiri..."
membuka pintu meski kamu belum mengetuk
dan berkata " bolehkah aku masuk..."

mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan
melainkan bagaimana kamu memaafkan
bukanlah bagaimana kamu mendengarkan
melainkan bagaimana kamu mengerti
bukanlah apa yang kamu lihat
melainkan apa yang kamu rasakan
bukanlah bagaimana kamu melepaskan
melainkan bagaimana kamu bertahan

akan lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati
dibanding menangis tersedu-sedu
air mata yang keluar dapat dihapus
sementara air mata yang tersembunyi
menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang

Dalam urusan cinta...
kita sangat jarang menang
tetapi ketika cinta itu tulus,
meskipun kalah...
kamu tetap menang
hanya karena kita berbahagia
dapat mencintai seseorang
lebih dari kita mencintai dirimu sendiri

akan tiba saatnya...
dimana kita harus berhenti mencintai seseorang
bukan karena dia berhenti mencintai kita
melainkan karena kita menyadari
bahwa orang itu akan lebih bahagia saat kita melepasnya

apabila kita mencintai seseorang...
jangan pernah melepaskan dia
jangan percaya bahwa...
melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai
melainkan berjuang demi cinta

lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan
dibanding berjalan bersama orang " yang tersedia "
lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
dibanding orang yang berada " disekelilingmu "
lebih baik menunggu orang yang tepat
karena...
hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya " seseorang "

namun kadang kala pula...
orang yang kamu cintai
adalah orang yang paling menyakiti hatimu
dan kadang kala...
teman yang membawamu ke dalam pelukannya
dan menangis bersamamu...
adalah cinta yang tidak kamu sadari...


Darinya untukku
__Och@__

Terbangun saat masa telah berganti
merangkak diantara bongkahan cerita
berharap smoga ada keberpihakan
senja terlalu pagi untuk menghampiri
padahal inginku masih panjang itu berbagi

Tetapi...
adalah mungkin yang terbaik
meski terlalu dini untuk dibangunkan
setidaknya kenyataan lebih baik
dibanding angan yang panjang

Jika kuturuti inginku..
biar ku berontak pada zaman
biar kutinggalkan kenyataan
agar dapat kugapai mimpi
yang ternyata mampu membuatku tersenyum kembali

Andai engkau tahu..
gerbang itu perlahan tertutup rapat
tergembok bersama keterjagaan
tak terlalu muluk harapan
cukup kunikmati ini sendiri
denganmu atau dengannya...



__Och@__

kiriman...

Saat mencoba menarik kembali
garis per garis memoar kenangan yang terajut dulu
begitu sempurna...
hingga menyakinkan diri
bahwa dirimulah segalanya
hanya keindahan dan kebenaran
yang hadir memenuhi imajiku

Engkau hadir...
memberi semangat baru
menanam harapan serta cinta yang tulus
menguak episode kehidupan
yang tak seindah dibayangkan
dan tak semudah yang diinginkan

Dan engkau tahu...
aku banyak belajar darimu
akan sebuah sejarah hidup
pengalaman, kisah, cinta
karena sungguh...
bahagia memang tak selamanya dapat teraih
dengan begitu mudah...

Kadang kenisbian kita
mengungkap banyak hal
terlalu banyak membohongi diri sendiri
dibanding mengungkap jujur
entah karena keadaan, keadaan hati
ataukah memang karena sebuah keharusan

Andai engkau tahu lebih banyak tentangku
perlahan langkahmu akan mundur
selangkah dan selangkah
pastilah hatimu akan berkata
" sungguh aku lebih baik darinya "...

Tak ada yang sama
seperti yang engkau kira
seperti yang engkau bayangkan
aku tidaklah seberuntung mereka
aku tidaklah lebih baik

Aku hanya besar karena mimpi serta harapan
dan rentetan peristiwa hidup
namun aku mampu untuk kokoh
tetap bisa tersenyum
meski sebenarnya...
begitu perih...

Namun aku tak ingin dikasihani
tak ingin dianggap remeh
karena suatu hari...
aku akan mampu
menunjuk dan mengepalkan tangan
pada angkuhnya dunia

Akh...
tidaklah usah menebak banyak
aku bukanlah seperti yang engkau pikir
bukan seperti yang engkau damba
karena aku bukan siapa-siapa


Aku adalah seorang aku...
meski hanya seonggok tulang
terbalut daging dan kulit
dihujani kekurangan
dan tak punya apa-apa
namun...
aku memiliki selangit mimpi serta harapan
untukku, untukmu, dan untuknya


Salamku selalu untukmu...
Semoga bahagia...

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda