Ada baiknya saya harus mengawali tulisan ini dengan meminta maaf kepada pihak yang tidak berkenan membaca atau tidak sejalan dengan pilihan yang oc ambil, meski ada anggapan bahwa ini hanya pembenaran dari pilihan tersebut tetapi ini adalah pilihan sadar yang terbangun. Yang oc kemukakan disini bukanlah sebuah keniscayaan orang harus Golput, akan tetapi menegaskan bahwa jika Golput itu lahir bukanlah sebuah dosa politik, dan sekali lagi ini adalah pilihan…

Golput adalah pilihan terbaik jika itu dilandasi kesadaran bahwa tidak ada pilihan baik yang dapat dipilih. Bukankah lebih baik jika kita tidak menggantungkan kehidupan kita pada segelintir orang diparlemen yang membuat hukum-hukum pesanan pengusaha baik lokal maupun asing sekedar untuk balas jasa atas dana kampanye yang mereka “sumbangkan” di saat moment suksesinya. Jangan sampai kita hanya dijadikan komoditi para politikus oportunis dalam meraih ambisi untuk berkuasa.

Begitu pula citra buruk parpol begitu jelas di mata publik, parpol itu lebih berorientasi pada kekuasaan, seakan berlomba meng-iklankan diri menunjukkan yang terbaik, padahal kenyataan sebenarnya publik telah tahu. Partai-partai yang ada gagal menunjukkan keberpihakan secara konsisten terhadap kepentingan dan nasib rakyat, janji-janji muluk yang dilontarkan semasa kampanye, ternyata tinggallah janji. Usai Pemilu partai cenderung meninggalkan konstituennya dan menyibukkan diri dengan kepentingan partai ketimbang kepentingan masyarakat. Belum lagi praktik money politic dimana keberadaan partai sering hanya dijadikan sebagai kendaraan untuk mencari sumber kekayaan oleh para kadernya, yah…sudah menjadi rahasia umum bahwa aroma uang selalu menyertai proses-proses politik dan jabatan yang selama ini terjadi

Berkaitan dengan Fatwa MUI yang mengharamkan Golput, oc anggap sebagai fatwa yang berlebihan. Bahkan, fatwa tersebut sebenarnya diluar dari bidang tugasnya. Bukankah seharusnya yang dilakukan MUI sebagai panutan umat dapat memberikan evaluasi yang melatarbelakangi munculnya tindakan golput tersebut, tidak malah menghakimi orang yang akan memilih golput.

Oc pikir jika para elit politik ataupun parpol membuktikan kinerjanya dengan berbagai kebijakan untuk mendukung dan memihak masyarakat, tidak malah bersenang-senang menimbun kekayaan negara, terlibat dengan skandal yang memalukan, berhenti bekerja untuk golongan, maka Golput akan tereliminir dengan sendirinya. Akan tetapi faktanya para elit politik yang duduk di singgasana kekuasaannya sampai detik ini tidak bisa menunjukkan keberpihakan pada masyarakat, jika demikian jangan salahkan rakyat antipati dengan yang bernama PEMILU.
Masyarakat sekarang sudah cerdas dan tidak dapat dibohongi lagi…

__Och@__

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda